Isi situs ini tentang bangsa-bangsa yang telah musnah yang diwartakan oleh Al-quran, seperti kaum Nabi Nuh as.,kaum Nabi Hud as., kaum Nabi Luth as., bangsa Ad, bangsa Tsamud, kaum Saba' dan lainnya. Situs ini juga mengungkap bukti-bukti arkeologis tentang kejadian-kejadian yang diwartakan Al-quran tersebut..
Setelah membaca-baca kisah-kisahnya sebenarnya ada beberapa ciri bangsa yang akan musnah.

Ternyata ciri-ciri ini telah sangat mirip dengan bangsa Indonesia saat ini. Kita tahu bahwa praktek ketidakjujuran dalam perdagangan sangat sering terjadi di negara kita ini. Hal ini tidak berbeda dengan kebiasaan bangsa Madyan yang diutus kepada mereka nabi Syu'aib as. yang sering melebihkan takaran dalam perdagangan mereka. Lalu seperti sikap kita yang terlalu permisif terhadap kaum-kaum homoseksual, seperti kaum Nabi Luth as. yang akhirnya dihancurkan oleh Allah SWT. dengan dijungkirbalikkan tanah mereka..
Kita telah mencapai suatu peradaban yang sangat tinggi, gedung-gedung tinggi, berbagai macam kesenian dan hiburan, teknologi-teknologi modern merupakan suatu pencapaian yang sangat tinggi kita bagi peradaban.
Kita pun telah dikirimkan seorang Rasul, yang melalui sahabat-sahabatnya ajaran-ajaran kemuliaan telah sampai kepada kita dan tanpa ragu-ragu saya bisa bilang kita telah dengan sadar melupakan sebagian besar ajaran-ajaran itu (seperti jangan bohong, jangan berbuat kerusakan di muka bumi, jangan sombong dll)..
Jadi suatu saat bangsa kita akan musnah jika keadaan ini kita pertahankan.... mungkin kita akan musnah tidak dengan bencana.... mungkin tidak dengan gempa... mungkin kita akan musnah dengan kebingungan kita menemukan identitas bangsa kita.. kita akan musnah dengan menjadi sekedar penonton di tengah percaturan hiruk pikuk dunia.. Entahlah, mungkin kita akan musnah dengan cara yang lain.. yang pasti akan lebih dahsyat dari kaum-kaum terdahulu.. karena semua dosa kaum-kaum terdahulu telah dilakukan oleh bangsa kita.
Mungkin yang harus direnungkan saat ini... ketika Banjir Nuh datang.. dimanakah kita? apakah kita bersama Nabi Nuh di atas perahunya.. atau tenggelam seperti anak Nabi?
Jika banjir itu datang saat ini juga niscaya saya akan tenggelam bersama anak Nabi Nuh..
Semoga Allah memberikan waktu kepada kita untuk memperbaiki segala kesalahan kita.. sehingga jikalau pun ternyata kita harus tenggelam kita masih sempat berkata Laailaahaillallaah