|
Haloscan commenting and trackback have been added to this blog.

Habis nemu layanan commenting nih, katanya sih cool.. ini lagi saya coba. Hanya saja teman-teman yang dulu udah ngasih komen.. jadinya pada ilang semua.. Sori ya, terima kasih atas komennya.. jangan bosen-bosen ngasih komen.. kalo emang ada rejeki berlebih kirim duit juga ga apa-apa ... transfer aja ke :
rekening BCA no. 0094142683 a/n Ahmad Dendi Dwipayana

fitur-fiturnya banyak... cuman belom sempet dibaca..
ada urusan laen yang lebih penting neh.. mandi.
bye.. keep commenting ok!
|
Akhirnya hari senin kemarin saya sempet jalan-jalan ke Kinokuniya Plaza Senayan, targetnya sih nyari buku Hitchiker Douglas Adams yang lain. Setelah sampai sana ternyata buku-buku Douglas Adams yang tersedia hanya sedikit. Seingat saya hanya ada satu seri Hitchhiker (the original one), sama dua seri Dirk Gently (Hollistic Detective), dan The Salmon of Doubt. Kecewa lah daku, jauh-jauh naek bis ke PS gak dapet Restaurant at the End Of The Universe. Untuk mengobati sakit hati akhirnya saya beli yang seri Dirk Gently, yaitu Long, Dark Tea-Time of The Soul, belum saya baca..., jadi belum bisa bercerita banyak.
Kebetulan di PS juga ada QB, tadinya saya berharap mungkin koleksi disana agak lebih lengkap (walaupun kiosnya kecil), ternyata sama ajah... koleksi Douglas Adams malah gak ada sama sekali.
O ya kemarin ayah saya, bawa buku yang lumayan menarik, tentang pengembangan diri, judulnya From Idiot to Genius, karya Abdul Mujib Mustaan (orang indonesia asli, lulusan Tekim Undip). Isinya tentang ya tentang pengembangan diri lah, how to achieve our goals gitu.. Uniknya di buku ini ada semacam tabel objectives, jadi ada goals untuk jangka pendek, menengah dan panjang.. saya nggak pernah kepikiran lho kalo hidup itu bisa dibagi-bagi gitu, selama ini hidup saya mengalir entah kemana.. jadi , mumpung sudah 23 ada bagusnya sih bikin-bikin goals kaya gitu . Sempet baca-baca, hanya saja belum boleh di bawa ke Semarang, masih dibaca ayah saya ;p.
|
Kata Descartes, cogito ergo sum , aku berpikir maka aku ada. Apakah cukup hanya dengan berpikir? Ke-ada-an seseorang kalau sebatas berpikir rasanya belum benar-benar ada. Terkadang (malah mungkin sering) kita butuh pengakuan dari orang lain untuk 'ada'. Peradaban kita berkembang juga sebagian besar karena keperluan untuk 'ada' bukan?
Contohnya saja blog ini, kenapa blog ini ada, untuk apa blog ini ada? Tentu saja untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain kalau blog ini, mociman.blogspot.com itu ada. Tidak mungkin orang akan mengakui blog ini ada kalau blog ini nggak ada. Apa maksud dibalik blog ini? tentu saja keinginan si pembuat blognya untuk diakui bahwa pembuatnya, saya, ada. Pengakuan orang lain bahwa disuatu sudut dunia ada seseorang bernama Ahmad Dendi Dwipayana, itu sangat membanggakan walau mungkin belum cukup.
Tapi semua hal memiliki dua sisi (atau lebih ;p), keinginan untuk 'ada' dan mendapat pengakuan kadang tanpa disadari bisa sangat melelahkan. Seperti saya, kadang untuk menjadi 'ada' sering melakukan sesuatu yang sebenarnya saya tidak suka.. contohnya DIET!!. Ya diet (dalam hal ini berarti mengurangi makan agar tubuh menjadi lebih langsing (walaupun ukuran langsing jaman sekarang itu sudah amat keterlaluan)). Saya secara genetis adalah orang yang gemar makan , i am culinary freak!!, jadi seharusnya menjadi gendut adalah sebuah konsekuensi logis dari susunan genetika saya bukan ?. Jangan ditanya susahnya diet.... susaaah banggeeet!! Gak boleh makan inilah, makan itulah.. berat, makanya saya kadang suka heran bisa-bisanya ada orang yang pengen gemuk (it hurts just to hear that, you know? ). Bukan berarti being gendut itu jelek lho, hanya saja pandangan sebagian besar kita kan gendut itu gak estetis. Saya sudah gendut sejak kecil, ada untungnya juga sih, karena orang-orang tidak akan aneh melihat seorang gendut makan coto makassar sampai nambah tiga-empat kali hehe mungkin orang-orang pikir "emang kapasitasnya segitu kali..". Ok sekarang saya sudah diet, lalu bagaimana apakah orang sudah menganggap saya ada? Ternyata sama aja tuh, seada-adanya saya ya seperti saya ini, gak peduli berat saya satu kuintal atau 7000 gram juga, ternyata sama aja tuh?
Jadi apakah dengan diet si Dendi ini jadi lebih ada? nggak juga, tapi jadi lebih langsing ada untungnya juga, saya jadi lebih mudah menyembunyikan diri di keramaian..

Kesimpulannya sih Descartes ada benernya, cogito ergo sum, ke-ada-an kita yang sejati berasal dari pikiran kita sendiri, pikiran kita adalah dunia yang luas ada banyak ruang terang dan gelap, saya rasa dengan manajemen pikiran yang baik akan memudahkan kita untuk menjadi 'ada' . Ada kemungkinan juga saya menjadi gendut karena pikiran saya menganggap kalau saya ini gendut, seperti halnya polling yang mengatakan kalau 90% gadis bandung menganggap dirinya jelek. Lucu ya, dunia kita yang luas ini sebenarnya hanyalah a game of minds. Jauh-jauh kita mencari luar sebenarnya jawabannya selalu ada di dalam pikiran kita sendiri.
Sekarang saya jadi mengerti kenapa Deep Thought (komputer maha canggih yang ada di The Hitchhiker's Guide to The Galaxy), menjawab 42 untuk pertanyaan tentang arti kehidupan. Karena itu lah yang ada di pikiran komputer, hanya angka-angka (random pula ;p).

Udah ah.. mau berpikir lagi nih
|
Beberapa minggu yang lalu saya jalan-jalan ke Ciputra Mal, agenda utama waktu itu nonton Ungu-Violet kebetulan saya datangnya agak cepet karena mengira bakal terjadi antrian panjang, ternyata tidak yang panjang antriannya waktu itu malah film Madagascar. Jadi sembari menunggu jam tayang, saya sempatkan jalan-jalan ke toko buku Periplus. disana saya menemukan bukunya Douglas Adams, The Hitchhiker's Guide to The Galaxy. Saya pernah bercerita tentang filmnya di posting yang lalu, saya sama sekali tidak tahu kalau ternyata film itu berdasarkan dari buku.
Image hosted by Photobucket.com
Buku ini bercerita tentang petualangan Arthur Dent seorang warga negara Inggris dan temannya Ford Prefect, yang ternyata seorang dari planet lain yang terdampar di Bumi untuk melakukan penelitian atas buku terlaris di seluruh galaksi, The Hitchiker's Guide To The Galaxy yang kurang-lebih seperti semacam Encyclopedia Galactica elektronik yang didalamnya terdapat bermacam informasi dari seluruh galaksi. Cerita sih bukan sekedar tentang buku, tapi tentang perjalanan antar galaksi.
Perjalanan Arthur Dent dimulai ketika Bumi dihancurkan oleh bangsa Vogon, alasannya sederhana, karena bumi menghalangi pembuatan jalan tol antar galaksi. Setelah itu mereka kemudian bertemu Zaphod Beeblebrox presiden dari seluruh Galaksi (yang tidak memiliki kekuasaan apapun, yah kira-kira fungsinya hanya marketing gitu kali ya.. mirip-mirp miss-miss an gitu..) kekasihnya Trillian, dan the infamous Paranoid android Marvin. Dari sini mulailah perjalanan mereka.
Sebenarnya buku ini hanyalah awal dari kisah-kisah selanjutnya, ada Restaurant at The End of the Universe, Life, The Universe and Everything, So Long, and Thanks For All The Fish dan Mostly Harmless.
Image hosted by Photobucket.com
Dan dua minggu yang lalu saya jalan-jalan ke Gramedia dan ketemu buku Douglas Adams yang lain The Salmon Of Doubt, buku ini berisi tentang tulisan-tulisan Douglas Adams dan wawancara dengan dia serta novel terakhirnya yang belum sempat diselesaikan, karena dia meninggal, The Salmon Of Doubt , i only halfway through it jadi gak banyak yang bisa diceritakan, hanya saja dilihat dari tulisan-tulisannya Douglas Adams memang seseorang yang brilian dan jenaka. O ya beberapa hari lalu nyoba jalan-jalan lagi ke Periplus siapa tahu ada buku Douglas Adams yang lain, ternyata nggak ada. Sayang, kemarin ke Jakarta nggak sempet ke Kinokuniya saya yakin disana pasti ada, kebangetan banget kalau dari koleksi ribuan buku yang dipajang di Kinokuniya Plaza Senayan , bukunya Douglas Adams gak ada!

Life? Don't talk to me about life!-Marvin
|
So What Geto Looh!! ungkapan ini sering sekali terlontar dari kata-kata anak muda jaman sekarang. Salah satu new breed dari bahasa gaul, sudah agak lama sih menjamurnya. Yang jadi pertanyaan saya, apa sih maknanya?
So What Geto looh (ejaannya mungkin salah, well, so What Geto Looh!!), kira-kira makna EYD-nya ...err susah ya.. Pokoknya menurut pemahaman saya nan cetek ini, So What Geto Looh adalah suatu ungkapan dimana seseorang sukar untuk menjelaskan sesuatu atau bisa juga perwujudan dari naluri manusia untuk bertahan (apa sih?) contohnya "..Bokap lo kaya, nyokap lo juga kaya so what geto looh?...." nah ini merupakan ungkapan seorang yang merasa tidak cukup kaya kepada temannya yang dia anggap cukup kaya, kemungkinan besar penggunaan So What Geto Looh? di kalimat ini menyiratkan ke iri-hati an sesorang kepada seseorang lain yang dianggap bokap-nyokapnya kaya..
kata-kata ini bisa memiliki banyak makna sebenarnya, bisa positif maupun negatif, ok contoh:
"Kemarin saya melakukan kesalahan, so what geto looh? saya belajar dari kesalahan saya itu" atau bisa juga dipakai dalam kalimat lain seperti "Saya anggota DPR, saya sering jalan-jalan keluar negeri pake anggaran dari Negara, di luar negeri saya tinggal di hotel yang mahal bersama kolega-kolega saya dan anak istrinya. Di Luar Negeri kami tidak hanya berbelanja kami juga sempat foto-foto di obyek-obyek wisata dengan senyum lebar merekah. Oh ya kami juga akan meminta kenaikan gaji, kami tahu negara sedang dalam masa sulit So What Geto Looh? periode mendatang kan kami belum tentu kepilih lagi.."

Bahasa (di) Indonesia memang sangat kaya dan beragam, saya sendiri belum bisa disebut penutur bahasa Indonesia yang baik. Seperti terlihat di tulisan-tulisan saya mungkin, masih banyak menggunakan campuran bahasa indonesia-inggris, well the idea is to hone my English speaking ability, since i don't have much opportunity to speak in English, because i have nobody to speak in english with. It's pathetic isn't it? i mean, after all these years using internet , I have no single english-speaking friend. So here i am, posting blog with gado-gado language. And the worst part is both my english and indonesian don't get any better .. well like all those people said SO WHAT GETO LOOH!!
|
kemana kan pergi suatu anasir yang terbalut cinta?
bulan dan bintang tidak cukup tinggi
tujuh belas langit tidak cukup tinggi

mungkin bukan itu pertanyaanya...
untuk apa pergi ketika semua ada disini?
mengapa pergi
karena yang perlu kau gapai ada disini

bodoh....
seperti biasa....

|
Image hosted by Photobucket.com

Hehe.. cocok juga ya saya memakai pakaian jawa, Sabtu 2 Juli kemarin kakak saya Eka telah menikah dengan sukses (;p) dengan Nita. Wah ternyata kita-kita sudah tua ya, perasaan baru kemarin berantem rebutan mainan sekarang yang satunya udah menikah. Kakak saya yang satu ini tidak henti-hentinya membuat saya bangga..- ok, he isn't the coolest brother in the world, but he is cool enough for me-
Keputusan untuk menikah tentu bukanlah hal yang mudah, butuh pemikiran dan persiapan yang amat sangat matang. Apalagi untuk menyatukan dua keluarga besar. So my big brother, selamat menempuh bahtera rumah tangga (uhuuyy bahasanya maaan!!) , tidak akan mudah dan pasti akan banyak halangan tapi pasti kamu bisa menghadapi dan menyelesaikannya .. Amieen . Semoga cepet-cepet dapet momongan, biar kehidupanmu semakin sempurna!!

Image hosted by Photobucket.com
eka & nita

Komentar Terbaru

Tinggalkan Pesan


Name
Email
URI
Msg

Tags

Gegambaran

Loenpia.net