|
Selama ini ada hal aneh yang saya rasakan ketika menggunakan Fedora Core 5 untuk browsang-browsing Internet. Entah kenapa terasa lebih lambat dibandingkan menggunakan Windows XP bajakan saya. Baru kemarin saya tahu ternyata masalahnya terletak pada driver modem saya.
Modem (dialup) yang saya gunakan adalah produk dari D-Link yang berbasis Conexant dengan kecepatan (seharusnya) 56Kbps. Namun ternyata FC 5 tidak mengenal modem ini sedemikian sehingga saya harus mendownloadnya dari Linuxant, penyedia driver khusus untuk modem-modem Conexant-yang memang tidak membuat driver untuk Linux. Sudah 3 tahun lebih saya pakai driver dari Linuxant, saya tidak pernah tahu kalau ternyata masalahnya ada di driver.
Jadi ternyata, driver free yang disediakan oleh Linuxant untuk modem saya (jenis softmodem) hanya membatasi kecepatan akses sampai dengan 14.4Kbps tanpa fasilitas Fax dan segala macem. Sedangkan untuk mendapatkan fasilitas penuh kita perlu mendapatkan license key-nya dengan membayar. Pantas saja internetan di linux jadi terasa lebih lambat.
Saya baru tau masalah ini sekarang. Padahal di halaman downloadnya sudah dituliskan secara jelas dan tegas. Memang sih, saya tidak terbiasa membaca keterangan-keterangan apalagi agreement-agreement sebelum download sesuatu.
Bagaimana, ada yang punya license key-nya?
Well, i guess it's time to make use of the eMule power ;-p
|
gambar diambil dari http://tembang.com -Pokoknya Musik - dengan semena-mena untuk digunakan seperlunya

Lagi seneng dengerin lagunya The Upstairs nih, khususon yang berjudul Matraman. Enak banget buat jogad-joged di dalam kamar pake lampu petromak trus pake kipas angin buat dapet efek ajeb-ajebnya (era 80an) . Coba ajah, kalau sudah ajak-ajak saya yah. Ntar kita-kita bikin Klab Petromaks!

"Kan kupersembahkan sekuntum mawar.. aku di Matraman kau di kota Kembaaang"

|
Tadi pagi, saya ikutan acaranya Loenpia.net dan KDW, judulnya "Blog Your Mind". Sebuah pelatihan yang dimaksudkan sebagai ajang perkenalan Blog bagi masyarakat Semarang dan ajang unjuk giginya Loenpia.net yang udah mulai keliatan giginya. Awalnya agak-agak pesimis sama acara ini . Tapi setelah berjalan, asyik juga lho!
Acaranya sendiri diisi oleh perwakilan dari KDW yaitu ketuanya Bapak M. Saronji, yang memberi sedikit gambaran tentang Jurnalistik. Saya sekarang jadi tahu bahwa ternyata eh ternyata jadi Wartawan itu gak sembarangan, ada Kode Etik Jurnalistiknya. Lalu ada macam-macam kategori media, yaitu media berkualitas (seperti Kompas dan Media Indonesia-katanya lho), media populer (lupa lagi contohnya apa) dan media kuning (jualan utamanya SCC-Sex, Criminal, dan C satunya lagi lupa). Selain itu perwakilan KDW yang lain, Ibu Sonya Helen Sinombor -wartawan Kompas-, membawakan materi tentang cara penulisan artikel yang baik. Katanya untuk menulis suatu berita yang baik harus berdasar pada 5W1H (baca:L I M A We S A T U Ha), yaitu What? (Apa yang Terjadi), Who? (Siapa yang terlibat), Where? (Dimana tempat kejadian berlangsung), When? (Kapan kejadian berlangsung), Why? (Kenapa kejadian bisa terjadi) dan How? (Bagaimana kejadiannya)
Dan yang paling heboh tentu saja, acara yang dibawakan oleh anak-anak Loenpia.net. Materinya sendiri tentang pengenalan blog dan cara membuat blog di blog hosting kitah yang tercintah... BLOGSPOT... Yuuhuuuu hidup Blogspot!!...
Berikut ini beberapa kejadian yang sempat ditangkap oleh kamera:


Yogie sedang menjelaskan tentang pembuatan blog di Blogspot


Mociman lagi sok ngajarin bikin blog.
;-p

Entah kenapa sepertinya di Semarang ngeblog baru mulai hot sekarang. Bulan ini saja ada dua acara tentang blog. Lalu tadi denger di Prambors ada iklan tentang lomba blog. Semoga saja tren ini bisa menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
----
Keterangan Foto Pertama. Konon katanya sudah menjadi ritual khusus anak-anak Loenpia.net sebelum atau sesudah suatu acara (apapun itu), yaitu Foto-foto!!! Dari Kiri ke Kanan : Adam, Dendi, Budiyono, Fany, Fian, Pepeng, Munif (duduk)

|
Saya baru tau ternyata mbak Nadine Chandrawinata memakai baju renang dua potong (bikini?) di ajang Miss Universe. Menurut saya itu suatu keputusan yang aneh. Mengingat sebelumnya dia bisa dibilang gagal dalam sesi wawancara dan jadi bulan-bulanan banyak orang di dalam negeri. Alih-alih berusaha mendapat simpati, dia malah bikin masalah dengan baju renang dua potongnya itu. Terkesan sengaja cari masalah baru dengan baju renang dua potongnya itu.... Keputusan itu menurut saya sungguh amat bodoh.
Lagipula apa sih tujuan ikutan Miss Universe itu?
Jangan-jangan tujuan diberangkatkannya wakil dari Indonesia hanya untuk mempromosikan produk Mustika Ratu di luar negeri?.. Kalau begitu, orang Indonesia yang dikirim ke Miss Universe tidak bisa dibilang sebagai wakil Indonesia dong! Tapi hanya sebagai "Orang Indonesia yang Ikutan kontes Miss Universe" atau "Perwakilan Yayasan Putri Indonesia di Miss Universe" yah kira-kira setaralah dengan "Orang Indonesia yang bikin akun Gmail". Tidak berarti apa-apa bagi Negara.
Ada gak sih untungnya bagi Indonesia mengirimkan wakil di kontes itu?
Apakah Indonesia akan mendapatkan pengurangan utang jika mengikuti Miss Universe?. Apakah intelijen asing akan berhenti menyusupkan orang-orangnya ke LSM-LSM maupun Ormas-ormas di Indonesia?. Apakah dunia tiba-tiba damai jika Indonesia mengirimkan wakilnya?
Daripada repot-repot bikin putri-putrian, lebih baik bikin pelatihan masak atau menari bagi seluruh siswi SD di seluruh Indonesia.. rasanya itu lebih berguna.
Tapi yang lebih aneh, kenapa pemerintah (setahu saya) diam saja ya? Apakah ini berarti bikini Nadine dapat restu dari Pemerintah?. Harusnya jika memang ajang Miss Universe dan Nadine sebagai wakil Indonesia begitu membanggakannya, Pemerintah melalui Menpora atau Menteri Pemberdayaan Wanita (ada gak sih?) membuat pernyataan pembelaan.. Seperti kasus tandukan Zidane di Perancis sana misalnya. Sementara orang seisi dunia mengutuk Zidane, ternyata Presiden (atau Perdana Menteri?) Chirac malah mendukung Zidane.
Terakhir, yang paling seru dan patut ditunggu adalah, jika Nadine akhirnya benar-benar terpilih jadi Miss Universe 2006, akankah Bapak Presiden kita memberikan ucapan khusus seperti layaknya kepada para juara olimpiade Fisika?

ditulis sambil nonton Miss USA di Indosiar.. ;-p

|
Secara saat ini saya sedang bingung. Tidak lain tidak bukan, hal ini diakibatkan penggunaan kata secara yang sepertinya tidak pada tempatnya. Secara tadi saya ngobrol dengan adik saya yang wagu, katanya dia tidak merasakan hal yang sama. Secara saya adalah orang yang aneh katanya saya terlalu mengamati hal-hal yang aneh.
Coba secara tajamkan pengamatan anda. Secara saya seorang pengamat televisi yang akut. Orang-orang di tivi sering mengucapkan kata secara.
Secara gejala apakah ini?
Mungkin ini merupakan secara yang sudah basi. Secara saya adalah bukan seorang yang sosialis alias gaul. Bahkan secara saya adalah orang dengan kategori socially impaired. Jadi secara saya bingun, tolong jelaskan secara kepada saya ada apakah ini?
Secara saya mungkin sudah agak gila.. Atau memang orang-orang di tivi itu secara menggunakan kata secara secara seenaknya?..
Secara saya sudah mengantuk.. saya sudahi saja pembicaraan secara ini sampai disini.
Secara ada kebingungan, mohon saya dimaafkan.

Update:
Eh, secara ternyata 'secara' adalah bahasa gaul baru yang memang udah basi banget alias lamaaa .. Secara ternyata saya amat terisolasi dari perkembangan bahasa gawul yang secara berkembang pesat termasuk secara. Silakan diliat sendirilah artikel-artikelnya.. Secara saya sudah muak pakai kata SECARA!!!!!
Liat disini dan disini

|
tujuan kami?
kami sedang mencari surga, tuan..
dengan cara kami yang berbeda..

saudara tertua kami..
dia mencari surga dengan menatap ke dalam kaca, tuan..
lama dia menatap kedalam kaca, tuan..
ketika kami tanyakan
itulah yang dia katakan, tuan
"Saya sedang mencari surga"

kakak kedua kami.
indah sangat baju yang dia kenakan, tuan..
terjahit rapi dengan sebutir permata menghias tubuhnya..
lama dia berdiri didepan jendela kecil itu, tuan..
amat lama..
ketika kami tanyakan
itulah yang dia katakan, tuan..
"Saya sedang mencari surga"

sepupu dari ibu kami
lama dia duduk di kursi baca itu, tuan
khusyuk dalam pencariannya, tuan
dalam lembar-lembar naskah tua
ketika kami tanyakan
itulah yang dia katakan, tuan
"Saya sedang mencari surga"

saya, tuan..
bungsu di keluarga kami, tuan
saya suka makan coklat, tuan..
saya kira..
inilah surga saya, tuan

silakan tuan ikuti salah satu dari kami
untuk mencari surga, tuan
atau mungkin tuan bisa menempuh jalan sendiri..

saya rasa itu tujuan kita di sini, tuan
mencari jalan kembali ke surga

--
damai dong....

Tags:
|
Baru tadi pagi saya berkesempatan berurusan lagi dengan polisi . Terakhir berurusan dengan polisi sewaktu saya melanggar lampu lalu lintas. Agak aneh memang, setiap kali saya ditilang polisi kasusnya selalu sama, melanggar lampu lalu lintas.
Tapi tadi pagi kasusnya berbeda, saya berurusan dengan polisi dalam rangka mengurus surat kehilangan ATM BCA saya yang dalam rangka meminta kartu ATM baru. Sebenarnya kehilangannya sudah lebih dari dua bulan yang lalu, tapi baru tadi pagi saya bertekad bulat ke kantor polisi.
Saya memutuskan untuk mengurus surat kehilangan di kantor Poltabes Semarang, itu tuh yang di dekat Rumah Sakit Anugerah. Sebenarnya di dekat rumah saya ada kantor Polisi juga, hanya saja saya lebih sreg ke Poltabes Semarang. Jadi akhirnya meluncurlah saya ke Poltabes. Berhenti di pos Satpam (karena ini di kantor Polisi, Satpamnya adalah Polisi jadi harusnya namanya Pos Polisi... yah dilematis memang) lalu melapor "Pak, kalau mau mengurus surat kehilangan dimana ya?"
Si Polisi-Satpam menjawab "Ooo di situ Pak, yang ada orang duduk itu, bapak masuk saja, lalu nanti ada kantor SPK.."
"Ohh,. Trus, kalau tempat parkirnya dimana, Pak?"
Polisi-Satpam:"Oooo, Bapak terus saja nanti kekanan.."
"Baik, Terima kasih Pak".
Kemudian dengan riang gembira, sambil menari-nari kecil dan mendendangkan lagunya Radja, saya mencari tempat parkir (ya memang agak aneh, menyetir sambil menari-nari kecil. Ada triknya sih., akan saya sampaikan dilain kesempatan kalau kesempatam menyampaikan trik menari-nari kecil sambil menyetir mobil itu ada.. tapi jangan terlalu berharap). Setelah urusan parkir mobil selesai, saya mencari ruang SPK, entah singkatan dari apa SPK ini tapi sederhananya sih, ini adalah bagian untuk mengurus surat kehilangan. Mungkin saja SPK singkatan dari Seksi Pengurusan Kehilangan.. atau Sini Pak kalau mau ngurus surat Kehilangan.. atau Seksi Penyidikan Kasus, atau SPK Pokoknya Kependekan. Setelah mencari-cari , akhirnya ketemu sebuah ruangan berlabel KA SPK, karena ragu saya lalu memutuskan untuk menanyakan kepada seorang Polisi muda..
"Hai anak muda..."..hehe ya nggak lah, mana berani saya bicara seperti itu ke Polisi yang berbadan gede dengan pistol dipinggang,...
"Maaf Pak,kalau mengurus surat kehilangan dimana ya?"
Si Polisi Muda menjawab. "Oh itu pak" sambil menunjuk ruangan berlabel KA SPK tadi, "Bapak masuk saja"
Ternyata benar, KA SPK itu adalah ruang SPK yang dimaksud, jangan tanyakan KA SPK singkatan dari apa.
Saya pun dengan sopan mengetuk pintu KA SPK tersebut. Entah karena saya tidak terlihat, atau saya kurang keras mengetuk pintu, orang-orang didalam ruangan cuek atas kehadiran saya. Kemudian saya melangkah masuk. Baru beberapa langkah, seorang polisi tua menyambut saya. Hmm rupanya saya tidak ducekin dan yang lebih melegakan, saya ternyata masih kasat mata. Dia lalu menanyakan maksud kedatangan saya dan saya pun menjawab dengan memberitahu dia maksud kedatangan saya. Kesimpulan dari transaksi tanya jawab itu adalah, saya dipersilakan untuk menunggu.
Ruangan berlabel KA SPK itu terbagi jadi dua ruang. Ruangan yang saya masuki sepertinya untuk mengurusi kasus-kasus kehilangan dan satu ruangan lagi untuk kasus-kasus yang lebih serius, sepertinya.
Ruangan tempat saya menunggu sangat sederhana, cenderung membosankan. Berukuran sekitar 3x4 (meter), ruangan itu berisi empat meja. Dua unit komputer berdiri tegak di dua meja, satu meja untuk menyimpan telepon dan mesin fax. Nah, meja satunya lagi adalah meja si Polisi Tua yang menyambut saya tadi. Ketuaan si Polisi Tua itu semakin dipertegas dengan meja tua dan mesin ketik tua yang ada diatasnya. Aduh.. hari gini masi pakai mesin ketik... tua pulak..
Ruangan kedua entah berisi apa. Tapi saya dapat melihat di dalam ruangan itu ada beberapa orang polisi sedang melayani laporan dari seorang Ibu berambut pirang.. bukan pirang sih.. lebih ke warna merah hasil pewarna rambut. Si Ibu ditemani seorang pria. entah apa hubungan mereka, saya tidak tahu. Nampaknya mereka melaporkan suatu kasus serius. Pencurian atau semacamnya.
Saya pun menunggu di sebuah bangku kayu . Ternyata Polisi Tua yang tadi menyambut saya adalah orang yang bertugas melayani pembuatan surat kehilangan. Saat ini dia sedang melayani seorang wanita paruh baya yang sepertinya kehilangan buku tabungan.
Bunyi ketak-ketuk mesin ketik yang khas kemudian terdengar. Saya dapat mendengar sedikit pembicaraan mereka. Pertanyaan standar.. "Siapa nama anda?", "Tinggal dimana?", "Pekerjaan anda apa?".
Salah satu hal yang membuat saya baru melapor ke Polisi setelah dua bulan kehilangan adalah kekhawatiran akan ditanyai pertanyaan-pertanyaan aneh, semacam "pernah kena kasus narkoba, nggak?", "pernah ditilang, nggak?" atau "10 dibagi akar 100 berapa hayoo?". Lagipula banyak cerita-cerita yang tidak mengenakkan tentang berurusan dengan kantor Polisi. Tapi setelah mendengar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan seperti itu, saya jadi lega.
Beberapa lama kemudian tibalah giliran saya. Setelah menunjukkan KTP, si Polisi Tua mulai mengetak-ngetuk rangkaian huruf-hurf mesik ketiknya. Tapi kemudian Polisi Tua berhenti mengetik untuk membetulkan posisi pita mesin ketiknya. Agak lama juga. Jadi ironis melihat sebuah komputer nganggur lengkap dengan mesin printer HP deskjetnya. Setelah kasus pita beres, si Polisi Tua lanjut mengetik..
Tak-tuk-ketak-ketik.simsalabim abrakedabra.. akhirnya surat kehilangan saya selesai . Disertai ucapan terima kasih yang amat khas Indonesia saya pun keluar dari ruangan KA SPK dengan membawa surat kehilangan nan sakti itu.
Akhirnya saya meninggalkan kantor Poltabes itu dengan wajah berseri-seri, sambil menari-nari kecil dan mendendangkan lagunya Radja.

Tags:
|
Saat ini negerinya Kahlil Gibran, Libanon sedang diluluh lantakkan oleh Israel.. Anda-anda yang sering atau pernah membaca literatur tentang akhir zaman mungkin ada yang was-was karena di beberapa literatur ada yang mengatakan pecahnya perang di Libanon sebagai salah satu tanda semakin dekatnya kiamat..
Hmm.. terserah mau percaya apa tidak.. tapi yang pasti perang kali ini berpotensi besar memicu terjadinya perang dunia ketiga karena tidak bisa dipungkiri ada sentimen keagamaan di konflik ini, walaupun konyol sekali karena sama-sama berTuhan satu kok ya pada ribut-ribut sendiri.. manusia goblok!! Ayo sama-sama berdoa semoga masalah di Libanon, di Timur Tengah dan di seluruh dunia cepat selesai, jadi kita.. Bangsa Manusia diberi waktu lebih banyak membangun bumi ini.. Apalagi Indonesia, belum sempet jadi negara maju kok ya tiba-tiba kiamat.. rasa-rasanya gimanaaa gitu.
Oh ya turut berduka juga atas korban Tsunami di Pangandaran.. kata literatur-literatur juga, pada akhir zaman, bumi akan semakin sering berguncang (gempa).. Terserah mau percaya atau tidak.. tapi tolong, buat teman-teman yang baca blog ini.. doain saya supaya masuk surga ya.....

Eh ini posting judulnya Kahlil Gibran, tapi gak membahas tentang Kahlil Gibran. Untuk yang mo tau tentang Kahlil Gibran silakan ke sini huehueh..
Tags:
|
Sedih rasanya, jika kita mengira kita telah melakukan sesuatu yang berarti namun ternyata hal yang kita lakukan membuat kita terjebak dalam keadaan yang membuat kita terlihat lemah, terlihat bodoh, terlihat konyol. Kita melakukan hal yang kita anggap berarti, hal yang kita anggap akan menyenangkan dan membanggakan orang-orang terdekat kita. Tapi ternyata karena salah perhitungan.. Kejadian buruk menimpa, seolah tanpa maaf memanfaatkan ketidaksempurnaan kita.
Ketika kita mencoba orang lain untuk memahami kita dan melihat dari kacamata kita, orang lain tidak kunjung menemukan kacamata yang sama.. Malah mereka semakin membenamkan kepala kita, yang mungkin sudah menelan tanah, lengkap dengan cacing-cacingnya.
Pada akhir cerita, orang yang bisa dipersalahkan hanya diri sendiri, karena memang tidak ada orang lain lagi yang bisa dipersalahkan.Repotnya, menyalahkan diri sendiri sama saja dengan mengubur diri kedalam lubang yang kita gali dan tutup sendiri.
Memaafkan diri sendiri memang susah ya.. sepuluh tahun belum tentu cukup, satu umur hidup bahkan belum tentu cukup..
Salahkan Tuhan? Rasa-rasanya Tuhan tidak memiliki hal yang jauh lebih penting untuk diurusi daripada sekedar merusak jalan hidup seorang manusia rendahan seperti kita.... hmmm.. tapi pemahaman seperti ini juga berarti mengecilkan kuasa Tuhan.. serba salah jadinya.
Pada akhirnya hanya ada dua pilihan.. seperti kata orang-orang.. Bangkit dan berlari... atau tetap ditempat akibat kecanduan rasa sakit..
.....
"Tapi kalau masih sakit... jalan pelan-pelan boleh kan , Om?"
*Pletok!!@%$**^!@*!!!!!PL4K!!%%@%$(%!
Tags:
|
"Ya, aku juga menanyakan hal yang sama, apa tujuan hidupku, apa rencanaku lima tahun ke depan, apa rencanaku sepuluh tahun ke depan.. "
..
"Dulu, aku punya, rancangan hidupku sangat jelas... sungguh sangat teramat jelas, bisa kulihat jalannya dan sudah aku tandai rambu-rambunya.."
...
"itu dulu.."
...
"entah kenapa di tengah jalan, aku kehilangan arah.."
...
"Oh ya aku tahu sekarang... rencana hidupku tidak pernah mencantumkan kamu, dia dan mereka. Aku pikir, karena ini rencana hidupku sudah seharusnya hanya ada aku dalam rencanaku. Tapi ketika ditengah jalan kamu dia dan mereka turut campur... aku kehilangan arah..."
...
"Jadi sekarang salah siapa??"

------
"Ah, Manusia, bisanya hanya menyalahkan pihak diluar dirinya.."
Tags:
|
Ayolah..
Sekali ini saja..
Malam ini saja..

Malam ini saja..
Sekali saja dalam satu umur hidupku..

Ayolah..
Sekali ini saja..
Malam ini saja..

Malam-malam lalu sudah terasa membosankan bagiku..
Kejutan-kejutan yang tidak lagi mengejutkanku
Telah menjadi rutinitas yang bisa membunuhku

Ayolah...
Sekali ini saja..
Malam ini saja..
Berbuat adillah ..

Berbuat adillah padaku..

Sekali ini saja..
Malam ini saja..
Izinkan aku hadir di mimpimu...


Tags:
|
Si Jangkrik akhirnya rusak..
Belum genap dua tahun, si jangkrik hitam tiba-tiba merasa harus membuatku kesal. Mogok kerja di tengah jalan, meninggalkan serpihan data tak tersimpan.
Harus kuakui dia kupekerjakan terlalu berat, kupaksa dia mengeluarkan kinerja terbaiknya, tanpa sempat beristirahat menikmati kolam ikan kosong yang terlihat dari sudut jendela, atau sekedar menikmati kicau burung gereja yang selalu saja datang menggoda si Jangkrik, seakan berkata "oy, Jangkrik !! ngapain nongkrong sendirian di situ?, ayo terbang bersama ku". Si Jangkrik selalu saja menjawab "Maaf kawan, aku tak bisa, majikanku sedang membutuhkanku". Dia tidak tahu kalau aku sering meninggalkannya menunggu sendirian di sudut meja kantoran itu hanya untuk mengerjakan lompatan-lompatan cahaya tanpa makna, sementara aku tertidur lelah.. cenderung lelap malah.
Dan entah kenapa pada hari itu, di saat-saat aku paling membutuhkan pengabdiannya, membutuhkan loyalitasnya yang selama ini seolah tanpa cacat, dia tiba-tiba mogok. Mati, rusak, kaputt.
Tahu benar dia cara membuatku kesal. Ternyata beban hidupku yang kutumpahkan padanya tidak cukup membuatnya bersimpati padaku.
Kini tubuhnya sedang berada di atas meja reparasi tapi mungkin sukma si Jangkrik tidak akan pernah kembali lagi. Dia sudah terbang bersama si burung gereja. Entah kemana.
DASAR JUUUANGKRIIIIK!!!


Tags:
|
Cerita tentang Nadine Chandrawinata di ajang Miss Universe.. entah kenapa... Indonesia, Bunda Teresa dan Bitches campur aduk jadi satu.. ;-p silakan liat vidionya deh.. saya belum sempat liat.. tapi kayanya seru...
Cerita ini didapat dari blognya Bang Enda
Moral of the Story : persiapan ikut Miss Universe ternyata bukan hanya perlu latihan dipoto pake bikini doang....
Update : Setelah mendengarkan dengan seksama dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, saya merasa kasian dengan mbak Nadine.. huhuhu... Kok berita kayak gini gak nyampe infotainment yah? pasti seru tuh!!
Tags:
|
saya lagi bingung...
ketika saya bingung..
saya bingung saja..
pijit-pijit kepala sambil kepala menengadah..
seakan-akan jawaban dari kebingungan selalu ada diatas sana..
padahal langit-langit selalu kosong
putih yang membosankan

tapi kalau saya melihat ke bawah..
jadi lebih bingung lagi mau cari apa..

tuh kan,
bingung kan?

|
Ya akhirnya Italia menang. Saya terpaksa terpesona atas permainan Italia yang ultra defensif tapi tetap menarik. Sebenarnya pertandingan Italia vs Jerman adalah pertandingan terbaik di piala dunia kali ini dan lebih pantas untuk final. Tapi bukan berarti pertandingan tadi pagi tidak menarik.
Kita disuguhi atraksi divingnya Florent Malouda, kehebatan Gianluigi Buffon menjaga gawang Italia, passing-passing indah Andrea Pirlo yang menawan dan tentu saja akhirnya kita tau kegunaan lain dari kepala botak Zinedine "The Professor" Zidane, yaitu untuk menyeruduk dada pemain belakang lawan. Gilee. bener-bener kaya jurus Kepala Besi gitu....
|
Ok, Argentina dan Brazil sudah ko'it.. Piala dunia sudah tidak menarik lagi untuk ditonton karena jagoan saya udah kalah semua. Argentina, Ukraina, Brazil, Spanyol semua sudah rontok. Namun sewaktu pertandingan Argentina vs Jerman ada hal yang sangat menyentuh . Sewaktu penalty shootout akan dimulai Oliver Kahn menyemangati rivalnya di Timnas Jerman, yaitu Jens Lehmann.
Buat anda yang tidak terlalu mengikuti perkembangan sepakbola dunia, Jens Lehmann adalah kiper utama tim Jerman setelah bertahun-tahun menjadi kiper cadangan dari Oliver Kahn. Dia menjadi pilihan utama semenjak tim Jerman ditangani pelatih Juergen Klinsmann (Klinsi). Untuk sebagian besar orang, keputusan Klinsi ini tentu saja wajar karena penampilan cemerlang Jens Lehmann dibawah mistar gawang Arsenal yang memang sangat baik di musim kemarin.
Namun Oliver Kahn, beberapa orang tidak segan-segan menyebutnya sebagai "an egocentric german bastard" dan para gamer mungkin ingat keputusannya untuk menolak di tampilkan bentuk wajah maupun namanya di semua bentuk video game sepakbola (termasuk Football Manager-ingat Jens Munstermann ? ;-p) yang membuatnya dibenci, rupanya sangat tidak senang tempatnya diambil. Mungkin Oliver Kahn merasa lebih pantas karena sangat sukses di Piala Dunia 2002 lalu dan kemudian menjadi kiper pertama yang meraih penghargaan bola emas (penghargaan untuk pemain terbaik di Piala Dunia).
Jika anda perhatikan pada beberapa pertandingan tim Jerman di Piala Dunia kali ini sebelum melawan Argentina, setiap kali Oliver Kahn disorot, dia menampilkan wajah cemberut seakan-akan tidak rela tempatnya diambil Jens Lehmann. Padahal permainan sepak bola Jerman tidak pantas dicemberuti.
Nah, kemarin sebelum penalty shootout itu berlangsung, si egocentric german bastard ini menyemangati Jens Lehmann dengan menyalaminya sambil tersenyum, layaknya dua orang sahabat lama, mengagumkan!. Andai saja saat itu Oliver Kahn tidak menyemangati Jens Lehmann, bukan tidak mungkin Argentina akan tetap melaju ke semifinal dan kita masih sempat menonton "dansa tango" bagian kedua. Walaupun agak ironis juga buat Oliver Kahn, karena kecemerlangan Jens Lehmann menggagalkan dua tendangan penalti menjadi justifikasi keputusan Klinsi menempatkan Jens Lehmann sebagai kiper utama.
Tuh kan, piala dunia memang bukan sekedar dua puluh lelaki dewasa bercelana pendek mengejar-ngejar satu bola, ada begitu banyak cerita di dalamnya.

Oliver Kahn cemberut saat Jerman lawan Swedia
(gambar diambil dari http://fifaworldcup.yahoo.com dengan semena-mena untuk digunakan seperlunya)



Komentar Terbaru

Tinggalkan Pesan


Name
Email
URI
Msg

Tags

Gegambaran

Loenpia.net