Ok, Argentina dan Brazil sudah ko'it.. Piala dunia sudah tidak menarik lagi untuk ditonton karena jagoan saya udah kalah semua. Argentina, Ukraina, Brazil, Spanyol semua sudah rontok. Namun sewaktu pertandingan Argentina vs Jerman ada hal yang sangat menyentuh . Sewaktu penalty shootout akan dimulai Oliver Kahn menyemangati rivalnya di Timnas Jerman, yaitu Jens Lehmann.
Buat anda yang tidak terlalu mengikuti perkembangan sepakbola dunia, Jens Lehmann adalah kiper utama tim Jerman setelah bertahun-tahun menjadi kiper cadangan dari Oliver Kahn. Dia menjadi pilihan utama semenjak tim Jerman ditangani pelatih Juergen Klinsmann (Klinsi). Untuk sebagian besar orang, keputusan Klinsi ini tentu saja wajar karena penampilan cemerlang Jens Lehmann dibawah mistar gawang Arsenal yang memang sangat baik di musim kemarin.
Namun Oliver Kahn, beberapa orang tidak segan-segan menyebutnya sebagai "an egocentric german bastard" dan para gamer mungkin ingat keputusannya untuk menolak di tampilkan bentuk wajah maupun namanya di semua bentuk video game sepakbola (termasuk Football Manager-ingat Jens Munstermann ? ;-p) yang membuatnya dibenci, rupanya sangat tidak senang tempatnya diambil. Mungkin Oliver Kahn merasa lebih pantas karena sangat sukses di Piala Dunia 2002 lalu dan kemudian menjadi kiper pertama yang meraih penghargaan bola emas (penghargaan untuk pemain terbaik di Piala Dunia).
Jika anda perhatikan pada beberapa pertandingan tim Jerman di Piala Dunia kali ini sebelum melawan Argentina, setiap kali Oliver Kahn disorot, dia menampilkan wajah cemberut seakan-akan tidak rela tempatnya diambil Jens Lehmann. Padahal permainan sepak bola Jerman tidak pantas dicemberuti.
Nah, kemarin sebelum penalty shootout itu berlangsung, si egocentric german bastard ini menyemangati Jens Lehmann dengan menyalaminya sambil tersenyum, layaknya dua orang sahabat lama, mengagumkan!. Andai saja saat itu Oliver Kahn tidak menyemangati Jens Lehmann, bukan tidak mungkin Argentina akan tetap melaju ke semifinal dan kita masih sempat menonton "dansa tango" bagian kedua. Walaupun agak ironis juga buat Oliver Kahn, karena kecemerlangan Jens Lehmann menggagalkan dua tendangan penalti menjadi justifikasi keputusan Klinsi menempatkan Jens Lehmann sebagai kiper utama.
Tuh kan, piala dunia memang bukan sekedar dua puluh lelaki dewasa bercelana pendek mengejar-ngejar satu bola, ada begitu banyak cerita di dalamnya.