|
"... Jangan pernah menentang Tuhan. Karena ketika Tuhan kau jadikan lawan, kau tidak akan pernah menang.. "

Bukan, saya tidak sedang berbicara tentang perang atas nama Tuhan atau jihad dan semacamnya. Ini tentang sehari-hari kita yang sering mengurungkan diri untuk berbuat benar dan malah tergoda untuk berbuat yang tidak benar. Tuhan sebagai representasi nilai kebenaran dan penentangan adalah nilai yang tidak benar.
Karena apapun itu, dari tidak sholat subuh sampai korupsi triliunan rupiah, pasti ada momen pertentangan kan? Ketika kita memutuskan untuk tetap tidur dan berlindung dalam selimut dan melewatkan sholat subuh atau ketika korupsi triliunan rupiah. Pasti ada pertentangan antara melakukannya atau tidak melakukannya. Dan berani saya katakan, untuk orang yang hidup di negara yang cukup religius ini, Tuhan pasti selalu muncul di tengahnya. Bahkan sering ada cerita, maling pun berdoa dulu sebelum melakukan misi pemalingan supaya berhasil.
Semua pertentangan dengan Tuhan selalu membawa konsekuensi. Baik pertentangan dalam bentuk benci ataupun sekedar penegasian sementara dari eksistensi Tuhan yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Dari sekedar rasa tidak enak di hati sampai hidup di pengasingan seorang diri, atau hidup di balik terali besi atau tewas gantung diri.
Jadi, untuk yang punya anak atau yang berencana punya anak salah satu pelajaran pertama yang harus diberikan mungkin itu ya ?. Jangan pernah menentang Tuhan. Bukan tentang berbuat baik supaya masuk surga dan blablabla.
Ungkapan itu juga harusnya tidak berkesan takut. Tapi lebih ke arah berpikir realistis dan strategis. Karena salah satu perbuatan yang paling sia-sia di muka bumi ini adalah menjadikan Tuhan sebagai lawan. Karena apa? Karena kau tidak akan pernah menang.

Merasa aneh enggak, orang dengan template blog seksi macam ini berbicara tentang Tuhan ?
Maaf kalau terkesan menggurui.
Hanya berusaha mengingatkan saja, siapa tahu lebih berguna bagi anda.

I'm all talk..
as usual..

|
Dapat info quiz ini dari Mas Gora. Saya dapatnya Spiderman, lumayanlah walaupun hanya 70%. Bikin nggak sabar nunggu Spiderman 3 saja.
Tapi jadi kepikiran nih, kira-kira jaringnya Spiderman kuat nggak ya menahan beban seberat saya?
Hmmm..


---
Intelligent, geeky, have great power and responsibility? bwahaha...




Tags:
|
Halo semuanya.. selamat Tahun Baru 2007. Tahun baru, semangat baru, pacar baru, template baru.. hehehe.
Minggu terakhir tahun 2006 kemarin (24 Desember 2006 - 2 Januari 2007), saya jalan-jalan ke Palembang. Karena saya bukan pencerita yang baik, jadi biarkanlah foto-foto yang bercerita. Ceritanya sendiri nggak kronologis karena berdasarkan temuan ahli syaraf yang saya temui beberapa waktu silam. Ternyata eh ternyata cara berpikir saya memang sangat chaotic

Lahat, Pagar Alam, Gunung Dempo

Bukit Serelo - Lihat gambar bukit di belakang pria berbaju biru ini. Warga setempat menyebutnya bukit tunjuk karena dari kejauhan nampak seperti sedang menunjuk ke langit. Saya lupa bukit ini terletak di kabupaten apa (kemungkinan sih Muara Enim), yang pasti terletak diantara perjalanan Palembang - Pagar Alam yang memerlukan waktu 7 jam.






Gunung Dempo - Gunung Dempo terletak di kota Pagar Alam, Kabupaten Lahat. Foto disamping merupakan gambar perkebunan teh yang terletak di kaki Gunung Dempo.





Duren - Ya betul, itu tumpukan duren, alias Durian. Buah yang termasuk dalam genus Durio ini enak rasanya walaupun keputusan apakah baunya enak atau menjijikkan masih menjadi perdebatan dikalangan pro-durian dan kontra-durian




Kebun Bunga - Apa sih namanya kebun bunga yang seperti gambar di sebelah ini? Kebun bunga ini terletak di suatu tempat di Kabupaten Lahat. Bunganya bagus-bagus.





Sungai Musi dan Pulau Kemaro

Jembatan Ampera - Jembatan yang menjadi simbol kota Palembang ini menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh sungai Musi. Gambar diambil dari atas perahu, yang dapat disewa untuk menyusuri sungai Musi.








Pulau Kemaro - Kemaro dalam bahasa Indonesia berarti kemarau, dinamakan demi kian karena pulau ini tidak pernah digenangi air walaupun volume air di sungai Musi sedang meningkat.
Pulau Kemaro ini memiliki legenda tentang kisah cinta s eorang putri Palembang yaitu Siti Fatimah dengan anak seorang putra raja di Cina bernama Tan Bun Ann.
Dikisahkan, Tan Bun Ann ketika itu melamar Siti Fatimah untuk diperistri (jangan tanya saya mereka kenalan dimana, yang pasti bukan lewat Internet). Ayah Siti Fatimah, seorang raja di Sriwijaya, mengajukan syarat kepada Tan Bun Ann untuk m enyediakan sembilan guci berisi emas. Keluarga Tan Bun Ann bersedia menerima syarat itu, maka disediakanlah sembilan guci berisi emas. Karena khawatir akan ancaman perompak, tanpa sepengetahuan Tan Bun Ann, keluarganya menaruh sayur-mayur diatas emas-emas didalam guci itu.
Sesampainya di Sriwijaya, ketika akan menyerahkan kesembilan guci tersebut Tan Bun Ann memeriksa isinya. Betapa terkejut dan marahnya dia ketika melihat isi guci tersebut adalah sayur-mayur. Tanpa memeriksa lebih dahulu, guci- guci tersebut dilemparkan ke sungai Musi. Ketika guci-guci tersebut dilemparkan, ada satu guci yang pecah, sehingga menampakkan kepingan emas yang ada didalamnya. Melihat hal itu, Tan Bun Ann menyesali perbuatannya dan menceburkan diri ke Sungai Musi. Siti Fatimah pun lalu ikut menceburkan diri sembari berkata "bila suatu saat ada tanah yang tumbuh di tepian sungai ini, maka disitulah kuburan saya". Itulah legenda asal-usul Pulau Kemaro (diambil dari sini)
Nah bangunan yang menjadi latar belakang foto diatas, adalah kuil yang menjadi tempat peribadatan warga-warga keturunan Cina, dan didalamnya ada makam Siti Fatimah.


Di Palembang sendiri sebenarnya banyak obyek wisata, beberapa diantaranya terletak di sepanjang Sungai Musi. Ada juga museum Sultan Mahmud Badaruddin II yang berisikan prasasti-prasasti dari jaman Sriwijaya (Kedukan Bukit, Talang Tuwo).
Tapi tentu saja bagi saya, seorang pemakan segala ini, yang menarik dari kota Palembang adalah makanan-makanannya. Pempek, model, tekwan, Es Mamat, pempek bakar, martabak Har, mi celor, duren , duku dan masih banyak lagi adalah hal-hal yang membuat saya kangen untuk kembali ke Palembang lagi.

Udah ah!
Ciao!

dapet salam dari Aufar... weeeekkk



Komentar Terbaru

Tinggalkan Pesan


Name
Email
URI
Msg

Tags

Gegambaran

Loenpia.net