Hari ini tanggal 5 Maret adalah ulang tahun Ayah saya. Tentu saja, seperti layaknya semua orang ayah adalah seorang yang teramat istimewa.
Namun entah kenapa, sejak SMP sampai kuliah nama seorang ayah (dan juga ibu) menjadi bahan ledekan. Bahkan sering untuk memanggil nama seorang teman kita malah memanggil nama ayahnya (dengan maksud meledek tentunya). Misalkan yang namanya Alexander dan memiliki ayah bernama Lothar, malah dipanggil "Oi, thar.. Lothar.." Bahkan sering di permainkan, misalkan "Oy, Lex sini gak lu!! ntar gue Lothar ke kali lu!" atau "Eh.. jaman dulu kan orang-orang nulisnya di daun Lothar!!". Saya pun tidak luput dari hal-hal semacam itu.. Memang mungkin nama ayah saya agak terdengar aneh dan tidak biasa di telinga teman-teman. Nama beliau Dodoh Rahmat, pemberian dari kakek dan nenek saya. Rupanya sering menjadi sasaran empuk sebagai bahan ledekan.. Sakit? tentu saja, tapi karena saya orangnya terlalu penakut untuk memulai perkelahian.. solusinya saya balas meledek .. jadinya ya tidak terlalu sakit.. Bahkan terkadang sayanya yang terlalu berlebihan bahkan memulai..
Perlu diketahui, beliau adalah orang yang istimewa, salah satu manusia terbaik yang ada di dunia ini. Sempurna? tentu saja tidak.. Mau tahu beliau sebaik apa.. Bayangkan, ada seorang ayah yang memiliki anak selama 24 tahun dan si anak setiap hari hanya bisa menyusahkan si Ayah itu dan setiap hari menambah masalah baru saja, si anak gak pernah nurut, banyak maunya, manja.. Waah pokoknya begitu dahsyat menyusahkannya, kalo dengan tren sekarang ini, itu anak pantesnya di bungkus karung, di buang ke sungai dan dijadikan makanan buaya. Tapi tidak, Dodoh Rahmat ini malah selalu memaafkan si anak bahkan tidak sedikitpun kepercayaannya berkurang, bahkan tidak pernah lepas mendoakan si anak kurang ajar ini.. Rasa cintanya kepada anaknya mungkin hanya sedikit di bawah cinta Muhammad SAW kepada umatnya. Si anak, tetap saja jatuh ke lubang yang sama!! Yaa itu anak emang teramat bodoh dan sangat tak bertanggung jawab..
Rasa-rasanya sebagian besar ayah kita berlaku seperti itu kan? Terlalu sayang kepada kita bahkan sering terkesan dimanjakan, atau sebaliknya sering dididik terlalu keras. Tujuan mereka semua sama, untuk kebaikan kita.. dan sialnya!! sering kebenaran dibalik perlakuan dan keputusan-keputusan yang mereka ambil terhadap hidup kita terasa setelah puluhan tahun atau bahkan setelah kita punya anak..
Makanya, meledek teman dengan memanggil nama ayahnya pastinya bukan hal yang baik. Ayah saya adalah tokoh idola saya begitupun anak-anak lainnya menjadikan Ayahnya sebagai tokoh idola. Lagipula meledek orang yang mulia adalah kebodohan yang sebodoh-bodohnya.. (sedihnya saya sering mendapatkan kepuasan dari hal-hal semacam itu..)
Greatest Man Alive Selamat Ulang Tahun Papah.. tolong doanya jangan putus ya .. karena sampai sekarang saya masih bisa hidup dengan nikmat juga karena doa-doamu.
Ya Tuhan, berikanlah segala kebaikan di muka bumi ini dan di atas langit-langit Mu kepada beliau, karena sungguh beliau sangat pantas mendapatkannya.