"halo kawan, apa kabarmu?"
"buruk, sangat buruk"
"kenapa? ada apa lagi? masalah apa lagi..?"
"aku.. masalah aku"
"Iya.. ada apa?"
"bukan, bukan apa-apa.. masalahku saat ini adalah aku"
"...."
"Lucu ya.."
"..."
"kau lihat... ini tanganku.. aku merasakannya, aku mampu menggerakkannya.. coba lihat.. otot-otot ini menempel di tubuhku.."
"hmmm.. ya.. lalu.."
"coba lihat wajahku ini, mata hidung mulut, telinga.. semua bisa kurasakan, bisa kugunakan, bisa kugerakkan..."
"ngomong apa sih?"
"itulah masalahku...."
"aku tak mengerti.."
"tangan ini menempel ditubuhku..."
"..."
"tapi seingatku aku tidak pernah menggunakannya sesuai keinginanku.."
"jangan bercanda..."
"serius, tangan ini.. otot-otot ini.. selama ini mengerjakan sesuatu yang dikemudian hari ternyata aku sesali.."
"..."
"wajah ini, mulut ini, mata ini, telinga ini... selama ini aku arahkan untuk hal-hal yang di kemudian hari aku sesali..."
"dan kau lakukan semuanya tanpa kesadaran?"
"entahlah... mungkin saja"
"sumpah deh, aku sama sekali gak ngerti.."
"sama aku juga tidak"
"lalu kenapa kau murung"
"aku sedang berpikir..."
"tentang apa?"
"aku sedang berpikir untuk mati...."
"KAMU GILA!! jangan berpikir seperti itu"
"lalu buat apa aku hidup, kalau pada akhirnya berujung penyesalan"
"BODOH!! kamu tak tahu itu!!"
"Haha.. kamu yang bodoh karena kamu pun tak tahu.."
"kamu sedang bercanda ya.."
"tidak... aku tidak pernah seserius ini.."
"Untuk apa kau mati?"
"Lalu untuk apa aku hidup?"
"Kau akan masuk neraka!!"
"darimana kau tahu?"
"agama kita mengajarkan itu"
"dan kau percaya?"
"KAMU GILA, tentu saja aku percaya!!"
"kenapa aku harus masuk neraka, kalau aku ingin mati?"
"....."
"bukankah dunia ini akan lebih baik jika salah satu kesia-siaan yang ada didalamnya lenyap?"
"..... kau tahu kau tidak tahu itu"
"memangnya kau tahu?.. darimana kau yakin suatu saat ternyata hidupku bermanfaat"
"....."
"kau sendiri tahukan betapa sia-sia hidupku"
"tidak..."
"aku tahu kau teman yang baik, kau sahabat yang terlalu baik malah"
"ah sudahlah.."
"tidak, kau adalah orang yang paling sering aku kecewakan, dan saat ini kau masih saja mendengarkan.. aku berterimakasih untuk itu.."
"sudahlah kawan.. itukan masa lalu"
"yaa.. itu masa lalu, dan saat ini yang aku punyai hanyalah masa lalu.."
"dan kau kira dengan mati akan menyelesaikan masalah?"
"bukankah jelas... masalahku akan hilang ketika aku mati.."
"bagaimana dengan orang-orang terdekatmu..."
"hanya kau orang terdekatku..."
"yaa.. bagaimana dengan ku?.. kau tidak memikirkan aku?"
"kau memang terlalu baik kawan, kau tahu aku tidak pernah peduli kepada orang lain, termasuk kamu..."
"...."
"lagipula, jika reinkarnasi itu benar-benar ada.. mungkin jiwaku bisa kembali ke dunia ini dalam bentuk yang lebih bermanfaat.."
"kau tahu kan, mereka bilang orang yang bunuh diri akan bereinkarnasi jadi kodok.."
"ya, aku pernah dengar itu.."
"jadi menurutmu, lebih baik jadi kodok daripada jadi manusia?"
"bukan... bukan kodok lebih baik dari manusia... tapi menjadi kodok akan lebih baik daripada menjadi aku.."
"ya sudahlah terserah kau saja... mau mati... ya matilah kau!! dasar kodok pengecut"
Powered by Qumana