Hari pertama puasa sudah terlewati. Kelaparan satu hari telah saya tebus dengan semangkuk (besar) bubur kacang ijo dan beberapa gelas (besar) air putih. Beruntung lah saya, karena selama sebelas bulan kemarin sudah menimbun cadangan lemak yang agak berlebih sehingga tidak makan dan minum selama 30 siang bukanlah masalah berarti. Sayangnya, seperti yang saya dan anda semua ketahui, puasa itu ternyata bukan hanya masalah menahan tidak makan dan minum. Puasa adalah layaknya sebuah medan perang untuk mengalahkan musuh terbesar kita, yaitu diri kita sendiri. Mengalahkan diri sendiri dari keinginan-keinginan yang tidak berguna dan bahkan merugikan diri sendiri.
Seperti tahun-tahun yang lalu saya selalu takut dan khawatir dalam menghadapi ramadhan, karena seolah-olah saya tahu bahwa bulan ramadhan yang akan saya jalani akan berlalu begitu saja. Puasa di siang hari, tarawih di siang hari, lebaran, maaf-maafan lalu setelah itu sudah. Dendi yang berlebaran ternyata sama saja dengan Dendi yang dulu. Tidak ada peningkatan keimanan, sholat masih sering bolong, membaca Al-quran malas, mandi jarang-jarang, sedekah pun pake duit orang. Selain itu saya juga takut kalau ternyata ramadhan yang berlalu begitu saja adalah ramadhan terakhir saya.
Padahal seorang muslim yang bertakwa seharusnya senang dalam menyambut bulan ramadhan. Senang karena mendapat kesempatan untuk semakin meningkatkan ibadahnya. Senang akan mendapatkan limpahan rahmat dan ampunan yang begitu besar dari Allah. Senang karena di bulan ini begitu banyak kesempatan untuk menumpuk amal.
Saya hanya berharap, untuk tahun ini puasa saya tidak berakhir tragis. Semoga puasa tahun ini (dan tulisan ini) tidak menjadi sebuah pameran kemunafikan saya.
Karena bulan ramadhan bagi seorang muslim adalah sebuah kesempatan untuk terlahir kembali. Semoga saja saya dan anda yang melaksanakan ibadah puasa, atau siapapun yang kebetulan membaca tulisan carut-marut ini, mendapatkan kesempatan untuk terlahir kembali menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik, lebih produktif, lebih mencintai diri kita sendiri dan dicintai Allah.
Aamiin