Kata Bapak Tung Desem Waringin, uang itu sejatinya adalah alat tukar nilai tambah. Bagaimana cara mendapatkan uang dengan cepat, adalah membuat nilai tambah yang dikomunikasikan dengan baik dan tepat dengan efek pengali yang banyak.
Masuk akal juga, di jaman kebe(a)b(l)asan informasi seperti ini, begitu banyak produk memiliki fitur yang sama, jadi persaingan yang terjadi kemudian adalah persaingan nilai tambah baik itu fitur ataupun
service (sebenernya dari dulu juga begitu, tetapi untuk memberi efek dramatis yang bombastis, jadi persaingan nilai tambah saya buat seakan-akan baru ada sekarang-sekarang saja).
Begitu juga dalam usaha per
angkotan, dibutuhkan suatu nilai tambah untuk bersaing menarik penumpang . Mulai dari stiker-stiker yang menarik perhatian penumpang, dandanan supirnya, nada dasar dari teriakan si supir atau kalau perlu pasang layar lcd di angkot!!
Ya, itulah yang terekam dari perjalanan adik saya,
Erin, sewaktu naik salah satu angkot M-09 (?) jurusan Kebayoran Lama - Tanah Abang.
Value Added Angkot?
(Foto oleh Erin Cita Rahayu)
Tapi tentu saja, tidak seperti produk lain yang mencharge biaya tambahan untuk VAS nya, angkot Funky ini bertarif sama seperti angkot lainnya. Seperti dilaporkan adik saya, Erin. Selain layar lcd, angkot ini juga dilengkapi dengan sound system yang jedang-jedung
Angkot saja punya nilai tambah, bagaimana dengan anda? :-D