Yup! itulah jargon-jargon yang dipakai oleh situs-situs web 2.0 semacam
flickr,
YouTube,
MetaCafe dan
digg. Satu kesamaan dari situs-situs diatas adalah semua kontennya dibuat oleh para pengguna,
user.
Model bisnis yang menggiurkan memang. Bikin aplikasi dan sistem yang bagus lalu promosikan.
User berdatangan bawa konten, user yang bawa konten otomatis ingin kontennya dilihat oleh orang lain yang kemudian akan mengajak
user lain. Banyak user berarti
creating hype, perusahaan besar merasa terancam, akhirnya memutuskan untuk membeli.
Ka - Ching! $1.6 milyar nambah di tabungan trus
live happily ever after, deh. Hehehe
Kembali ke topik, kalau memang ada. Tren
user powered inilah yang kemudian disebut oleh majalah Time sebagai
the new Digital Democracy.
Aliran berita tidak lagi selalu berasal dari konglomerasi media, kita punya pilihan. Kita bisa membaca blog (bukan mas, ini bukan
tren sesaat™ ), mencari berita melalui
Digg, mencari alternatif hiburan melalui
YouTube atau lihat-lihat foto di
flickr yang semua kontennya disediakan oleh orang-orang biasa semacam kita.
Bahkan sekarang tidak perlu masuk TV untuk jadi seorang selebritis (dalam artian orang terkenal ).
Dave Coyne dan
Amanda Congdon adalah sebuah contoh produk dari web 2.0.
Dave Coyne adalah seorang aktor komedi yang luar biasa berbakat, anda akan mengerti kalau melihat
video-videonya. Dia bisa menirukan beberapa bintang film besar seperti
Christoper Walken, Jack Nicholson dan
Joe Pesci. Bahkan
dia bisa nyanyi juga.. benar-benar seniman yang komplit. Lalu kenapa dia belum masuk TV ? Mungkin karena belum saatnya atau mungkin juga karena dia tidak perlu masuk TV.
Gosipnya,
sih. Di Indonesia ngeblog juga konon bisa menjadikan kita seorang seleb. :-D
Bagaimana dengan Indonesia?Sejak fenomena web 2.0 merebak ternyata Indonesia terkena imbasnya. Aa Gym kawin lagi, Yahya Zaini diperiksa Polisi dan Maria Eva sering masuk tivi (berima!). Heboh kan?
Kalau saya sendiri lebih melihat gejala semakin besarnya minat menulis di masyarakat kita, khususnya melalui blog. Kita bisa berharap beberapa tahun ke depan bisa bermunculan penulis-penulis muda hebat seperti
Saras,
Iyo atau
Ghilman. Kadang membaca cerita-cerita mereka saya sering lupa kalau mereka bertiga masih sangat amat muda.
Mungkin dengan meningkatkan penetrasi internet dan mempermurah tarif kita bisa mempercepat langkah untuk mengikuti arus
two point oh ini yang kabarnya sekarang malah sudah muncul istilah web 3.0.
Sebenarnya inti tulisan ini apa?
Ini adalah sebuah contoh penggunaan hak saya sebagai warga dunia untuk mewujudkan
Digital Democracy. Saya tidak perlu menulis tulisan yang berguna bagi anda, bagi pemerintah, bagi pacar saya (kalo memang ada yang merasa ;-p) atau bahkan bagi saya sendiri. Karena saya adalah PERSON OF THE YEAR sama seperti anda, kita dan mereka semua.
Semoga kita bisa lebih optimis menghadapi tahun 2007...
Selamat Tahun Baru teman-teman.
--
Kalau anda tertarik membuat
rounded corner dengan mudah, silakan ke
http://roundedcornr.com. Sekarang anda juga bisa bergaya
two point oh!
Artikel terkait: