|
Dunia Mereka itu apa?

Dunia Mereka adalah sebuah film ringan. Ceritanya tidak berat bahkan cenderung datar, tidak ada kejutan yang berarti ketika menonton film ini dan disitulah kekuatannya. Film ini disutradarai oleh Lasja F. Susatyo dengan penulis skenario Monty Tiwa.
Alkisah, ada seorang remaja dewasa bernama Filly (atau Philly?, atau Veelie?, atau Vinly?) , diperankan oleh Adinia Wirasti, yang menyukai musik blues dan jago main gitar .

Udah cuma begitu saja? Nggak menar
ik dong?

Nanti dulu. Ternyata eh ternyata Ayah si Filly (diperankan oleh Ray Sahetapy) melarang Filly untuk bermain gitar, karena suatu alasan yang akan diterangkan diawal-awal film. Maka si Filly pun bermain gitar secara sembunyi-sembunyi.
Lalu alkisah juga. Ada sebuah band yang dipimpin oleh seorang Ivan Bramono (Christian Sugiono), anak konglomerat Hendra Bramono, yang sedang mengadakan audisi untuk mencari pemain gitar. Si Filly, yang kebetulan teman dari salah satu anggota bandnya Ivan akhirnya diterima menjadi gitaris karena permainan gitarnya yang menawan (si Adinia Wirasti main gitar beneran nggak ya?). Lalu band itu mereka namakan Tjapoeng Biroe (atau Tjapoeng Biru, ya?)

Lalu konfliknya dimana? Kok sepertinya nggak menarik banget, sih..

Konfliknya terjadi antara Ivan dan ayahnya, Hendra Bramono, yang menginginkan Ivan untuk mewarisi kerajaan bisnisnya, sementara Ivan sendiri lebih tertarik mengembangkan band yang dibentuknya. Ada juga konflik antara Filly dan pacarnya yang menganggap musik Tjapoeng Biroe, sebagai musik kacangan. Juga konflik Filly dengan Ayah yang melarangnya bermain musik. Lalu ada beberapa konflik kecil lainnya.

Dimana kelebihan film ini?

Kelebihan film ini adalah tidak ada kelebihan sama sekali. Film yang diadaptasi dari novel Monty Tiwa yang berjudul sama ini (judulnya Dunia Mereka, bukan 'Sama') sepertinya ingin menangkap kehidupan anak-anak band underground (istilah ini masih terpakai atau udah basi?), yang pada film ini terkonsentrasi di sebuah bar milik Jeffry, teman Ivan. Saya sendiri belum membaca novelnya jadi tidak dapat membandingkannya.
Musik-musik yang ditampilkan pun lumayan menyegarkan (digarap oleh Aksan Sjuman), walaupun tidak semenyegarkan musik-musik dalam film Garasi atau Janji Joni. Ya film ini memang memiliki sedikit kemiripan dengan film Garasi. Dalam hal cerita, ada band.. ada kisah cinta.. ada masalah keluarga dan .. ada musik!. Konon sih, film ini telah digarap sebelum film Garasi ditayangkan. Tapi film Dunia Mereka ini lebih berani, karena menampilkan konsumsi alkohol yang agak berlebihan. Dan juga scene ketika, si Jeffry , pemilik bar, memukul kepala seorang penyanyi band di kafenya.. agak-agak aneh, tapi keren! ;-p

Apa kekurangan film ini?

Walaupun film ini berlatar belakang cerita tentang musik dan anak band. Ternyata film ini sangat kurang dalam memberi pengetahuan kepada penonton tentang apa itu musik blues. Blues adalah salah satu musik yang saya tidak kenal. Akan lebih baik jika ditampilkan sedikit cerita tentang blues atau tokoh-tokoh musik blues. Tapi ya mungkin memang bukan itu inti dari film ini.
Belum lagi ada beberapa cerita yang agak aneh. Seperti, kenapa kok tiba-tiba si Filly perlu ketemu psikiater.
Lalu ada juga pemeran yang kesannya asal tempel. Seperti VJ Cathy, yang sepertinya gak ada fungsi sama sekali kecuali sebagai pemanis (karena memang manis.. ;-p ). Lalu Roweina, berperan sebagai Ibu Bramono, yang ketika tampil ada dialog dalam bahasa aneh yang saya sama sekali tidak mengerti maksudnya apa.
Dan beberapa keanehan-keanehan khas film Indonesia.

Jadi kesimpulannya ?

Film ini memang enaknya dinikmati sebagai hiburan ringan tanpa pretensi. Saya sendiri terhibur dengan penampilan Adinia Wirasti dan Christian Sugiono, musik-musik yang ditampilkan, setting-setting yang agak aneh (adegan Filly dan Ivan duduk diatas bangkai pesawat), keberanian dalam menampilkan kehidupan anak band.

Layak tonton nggak?

Ya jelas layaklah.. Saya sendiri lebih memilih menonton film ini dibandingkan menonton Eragon. Pokoknya enaknya ditonton rame-rame deh.

Lho memangnya tadi kamu nonton sama siapa?

Sendirian..

....

....


Filly (Adinia Wirasti) dan Ivan (Christian Sugiono)


Maju Terus Perfilman Indonesia!!!

---
artikel terkait: Ada Blues di Dunia Mereka -- Suara Pembaruan

Komentar Terbaru

Tinggalkan Pesan


Name
Email
URI
Msg

Tags

Gegambaran

Loenpia.net